Udah penasaran kan ? langsung aja yuk, ke TE... KA.. PE...!!
Dibalik keterbatasan ku
By : Fairuz Bilqies f.p
“
Kriingg !! ” Bunyi bel Pulang sekolah Berbunyi.
Aku dan teman –
teman pun berlarian keluar kelas. Tiba – tiba ada yang menjegalku. “ Duak ! ”
aku pun terjatuh tepat di depan pintu kelasku dengan hidung yang mengeluarkan
darah. Aku pun segera mendorong teman – teman ku yang melihat ku terjatuh. Bu
Intan pun datang.
“ Ada apa ini ?
Ya Tuhan, Friska kenapa hidungmu Nak ? ” tanya Bu Intan. Belum selesai aku
menjawab, Bu Intan pun segera menyeret ku ke UKS.
“ Friska cerita
sama Ibu, Kamu tadi kenapa ? Sampai – sampai hidung mu ‘ mimisan ’ ? ” Tanya Bu
Intan .
“ Em.... shaya
dhi jhenggal smwah teman – themhan bhu.......... ( Saya di jegal sama teman –
teman bu ) ” Jawabku.
“ Lalu, kamu
terjatuh sampai mimisan ? ” Tebak Bu Intan.
Aku pun hanya
mengangguk lirih. Selesai mengobatiku, Bu Intan berseru.
“ Ya sudah, kamu
langsung pulang ya ”. Aku pun segera meninggalkan UKS dan segera pulang.
Sesampai di rumah,
aku segera berganti baju. Oh ya, kalian belum tau namaku ya ? Namaku Friska,
aku duduk di bangku kelas 6 SD. Em, ya. Aku terlahir bisu sejak lahir. Aku
terlahir karna hasil perzinaan mamaku. Waktu itu, Mama bekerja sebagai penyanyi
Cafe. Lalu Mama melakukan perzinaan dengan seorang Pria. Aku menyebut orang itu
Papa. Tapi sejak lahir sampai sekarang, aku belum pernah melihat sosok Papa.
Yap, karna Mama dan Papa ku lah, aku terlahir. Teman – teman ku sering
memanggil ku anak haram. Tapi aku tidak terlalu menghiraukan itu. Aku tau
tentang kisah Mama dari Nenek. Ya, Nenek. Dari dulu, setiap Mama pergi bekerja,
hanya Nenek lah yang mengajak ku bermain. Nenek juga yang mengajari ku menjadi
orang sabar. Sabar menunggu Mama pulang, Sabar dengan Olokan – olokan teman –
temanku, dan juga sabar dengan keterbatasanku. Nenek selalu berkata padaku “
Setiap manusia itu punya kelebihan & kekurangannya Sendiri – sendiri.
Friska pasti punya kelebihan. Namun kelebihan itu masih tersembunyi ” Nenek
selalu berkata begitu, Setiap teman – temanku mengolokku.
“ Friska, makan
dulu Sayang ! ” Seru Nenek dari dapur. Aku segera berlari menuju dapur.
“ Mahan apa Nheg
? ( Makan apa Nek ) ” Tanyaku.
“ Kesukaan
Friska, sayur Sop dan Nugget ” Seru Nenek sambil mengambilkan ku makan.
“ Tadi senang di
Sekolah ? ” tanya Nenek.
“ Hem... ”
“ Lho ? Kenapa ?
Di olok – olok lagi sama teman – teman ? ” Aku pun hanya mengangguk.
“ Nenek kan
sudah bilang.... ” belum selesai Nenek bicara, aku langsung menyela.
“ Bherhapha
khahi sih nhehheg bhilang kayag gini ? Friska capek ! Friska pengen khayag
themhen – themhen ! ( Berapa kali sih Nenek bilang kayak gini ? Friska capek !
Friska pengen kayak teman – teman ) ” Seru ku menangis sambil berlari menuju
kamar. Aku iri dengan teman – teman ku yang bisa hidup normal. Sedangkan aku ?!
Tuhan ! kenapa kau menciptakan aku, bisu seperti ini ?!
***
“ Friska...
Sayang... ” Kata Mama sambil membelai kepalaku. Namun, aku hanya diam saja.
“ Bangun yuk !
Makan malam dulu ” Seru Mama. Aku pun segera bangun tapi sambil memalingkan
wajahku.
“Friska lagi bad
mood ya ? Oh ya, Mama bawa kue tuh. Tapi di meja makan ” Kata Mama sambil
keluar dari kamar ku. Aku pun segera mengikuti Mama.
“ Ini. Kalo bad
moodnya udah ilang bilang mama ya ! ” Kata Mama. Aku pun segera mengambil kue
yang ada di meja makan. Sebenarnya, aku merasa kasihan pada Mama. Karena, Mama
selalu bekerja keras, berangkat pagi, dan pulang malam hanya untuk seupah uang.
Dan seupah uang itu untuk membiayai semua keperluanku dan Mama. Karena merasa
iba, aku pun segera memeluk Mama.
“ Friska ?
kenapa tiba – tiba memeluk Mama ? ” tanya Mama.
“ Fliskha
mhintha mhaaf yha magh.. Fliskha selalugh bhikhin Mamagh khechewha ( Friska
minta maaf ya Ma. Friska selalu bikin Mama kecewa ) ” Seruku menangis.
“ Udah enggak
usah merasa bersalah seperti itu. Ini semua salah Mama. Karna Mama, kamu
begini. Andai Papamu tau, kamu sudah sebesar ini. Papa pasti bangga sama kamu
nak. ” Kata Mama sambil memeluk ku.
Aku hanya
mengangguk senang sambil menangis
***
Menit berganti
menit, Jam berganti jam, Hari berganti hari, Minggu berganti minggu, Bulan
berganti bulan.
Gak terasa hari
ini adalah hari terakhir pelaksanaan Ujian Nasional. Sejauh ini aku bisa
menjawab soal dengan mudah. Kebetulan hari ini mata pelajaran yang di ujikan
adalah IPA.
“ Kriingg.. !! Bel
tanda ujian selesai berbunyi. Aku pun segera mengumpulkan LJK dan soalku pada
pengawas Ujian, dan segera pulang. Tiba – tiba Tia, teman sebangku ku di kelas,
menepuk pundak ku.
“ Friska, kamu
nanti mau cari SMP mana ? ” Tanya Tia.
“ Hehe, endhak
thau ( Hehe, enggak tau ) ” Seruku.
“ Yah, kayaknya
tahun depan aku pindah deh. Harus ikut Papa ke Bandung ” Seru Tia terharu.
Iya, sejak duduk
di bangku sekolah dasar, temanku hanya Tia. Dia sangat mengerti pada
keterbatasan ku, Selalu mengajak ku bermain. Dia juga tidak pilih – pilih
teman.
“ Hehe, Iyha
aghu jugha bghal kanghen shama khamu ( Hehe, Iya, aku juga bakal kangen sama
kamu ) ” Seru ku.
“ Semoga, nanti
kita bisa satu sekolah lagi ya ” Seru Tia
Aku pun hanya
mengangguk mantap.
***
Hari ini adalah
hari Sabtu Setelah 1 Bulan menunggu hasil Ujian, hari ini lah hari pengumuman
hasil Ujian. Ya, setelah bersenang – senang waktu rekreasi, hari ini lah hari
yang menegangkan. Saking tegangnya, aku hanya menunggu hasil Ujian di rumah.
Kemarin aku meminta Mama untuk mengambil hasil Ujian. Karna selama ini kalau
ada acara – acara sekolah, Nenek lah yang selalu datang.
“
Assalamualaikum Mama pulang ” Seru Mama sambil menghampiri ku yang sedang
menonton televisi di ruang Keluarga.
“ Friska,
Selamat ya Sayang ! Nilai kamu bagus sekali. Mama bangga sama kamu ” Seru Mama
seraya memberiku SKHU.
“ Yha Awoh !
Mamagh ( Ya Allah ! Mama ) ” Seruku menangis. Aku tidak menyangka angka 10
tertera di pelajaran Bahasa Indonesia dan Ipa. Sedangkan angka 9 tertera di
pelajaran Matematika. Ya Tuhan danem ku 29,00 !! Tiba – tiba Nenek
menghampiriku.
“ Wah, Cucu
Nenek hebat ! Danemnya Sempurna ! ” Kata Nenek. Aku pun hanya tersenyum malu.
Esoknya, Aku dan
Mama pun Pergi ke SMP Harapan 1. SMP itu sangat terkenal di Kota ku. SMP itu
sangat di favoritkan oleh seluruh remaja di Kota ku. Hari ini, aku mencoba
untuk mendaftar di SMP Harapan 1. Siapa tau bisa masuk.
***
Hari ini
hari pertama aku masuk sekolah. Yap, Alhamdulillah aku masuk di SMP Harapan 1.
Hari ini adalah MOS. Setelah memakai seragam, aku segera sarapan. Karna takut
telat aku sarapan dengan terburu – buru.
“ Pelan – pelan
dong makannya. ” Seru Nenek.
Aku pun hanya
mengangguk dan tertawa. Setelah sarapan, aku segera berangkat. Ternyata sampai
sana, aku terlambat. Ya Tuhan, aku takut nanti di hukum sama Kakak – Kakak
Osis, Tiba – tiba ada Kakak Osis yang sama – sama terlambat denganku. Aku
sangat takut. Tapi Tiba – tiba.........
“ Telat juga ya
Dek ? ” Tanya Kakak itu.
Aku pun hanya
mengangguk.
“ Udah enggak
usah takut. Aku gak seperti Kakak Osis yang lainnya kok ” Kata Kakak itu lagi.
“ Namaku Mario.
Senior kelas 8. Kalo kamu ? ” Seru Kakak itu seraya mengulurkan tangannya. Aku
pun segera membalas uluran tangan Kak Mario. Karena malu dengan keterbatasanku,
aku hanya menulis namaku di sebuah kertas.
“ Oh Friska.
Nama yang bagus. Oh ya, langsung masuk aja yuk ” Lanjut kak Mario. Aku pun
segera mengikuti Kak Mario. Ternyata Kakak – Kakak di sini baik semua. Apalagi
Kak Mario, udah baik, cakep lagi.
***
Gak terasa udah
1 Bulan Aku Sekolah disini. Keadaan disini jauh lebih baik daripada di SD dulu.
Yah, mungkin mereka disini bisa memahami keterbatasanku. Tapi kabar buruknya,
aku tidak satu Sekolah dengan Tia. Tia harus ikut Ayahnya ke Bandung. Namun
begitu, kami selalu berkomunikasi di Media Sosial.
Pelajaran Bu
Welda pun sudah berakhir. Sekarang waktunya istirahat. Aku pun segera membuka
kotak makanku. Memang, dari SD Mama selalu membawakanku bekal. Kata Mama, Jajan
di kantin belum tentu higienis. Karena bosan makan di kelas, aku
pun memutuskan makan di luar kelas. Sambil melihat anak – anak bermain sepak
bola, aku pun memakan bekalku. Ternyata Kak Mario juga ikut bermain sepak bola.
Tiba – tiba Kak mario menghampiriku. Aku pun sangat deg – degan. Namun ternyata
Kak Mario mengambil handuk dan minumnya.
Karena sangat
kesal, aku pun segera menghabiskan sandwich ku.
“ Sendiri ya ? ”
Seru Kak Mario tiba – tiba. Aku pun hanya mengangguk.
“ Oh... ” Kata
Kak Mario tersenyum.
“
Khakg Mhahio mhau ? ( Kak Mario mau ? ) ” Tanya ku sambil menyodorkan Sandwich
ku.
“
Enggak, makasih. Buat kamu aja ” Kata Kak Mario.
“
Oh ya, habis ini ada LDKS loh. Keep fighting ya ! ” Lanjut Kak Mario. Aku pun
hanya mengangguk.
“
Udah cepetan di habisin Sandwichnya ! Nanti nangis loh ” Seru kak Mario
tertawa. Aku pun juga ikut tertawa
“
Loh ? malah ikut ketawa ? udah cepetan Sandwichnya di habisin ” Kata Kak mario
lagi. Aku pun segera menghabiskan Sandwich ku.
“
Kriiinnggg !! ”Bunyi bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku pun segera merapikan
buku pelajaran ku. Karena hari ini adalah les Bahasa Inggris, aku pun sangat
tergesa – gesa. Aku pun segera berlari ke tempat parkir, dan mengambil sepeda
ku.
“ Yagh, bochor (
ya, bocor ) ”Seruku sambil menepuk dahiku. Aku pun segera menuntun sepedaku ke
rumah dan izin tidak masuk les dulu.
“ Friska ! ”
Seru seseorang di belakang ku. Aku segera menoleh ke belakang, ternyata itu Kak
Mario !
“ Tumben nuntun
? Hosh... hosh... ” Seru Kak Mario kecapekan. Aku pun menunjuk ban sepedaku
yang bocor .
“ Loh ? Kok bisa
? ” tanya Kak Mario
“
Enggagh thau ( Enggak tau ) ” Kataku.
“
Yaudah yuk di tambalin ” Kata Kak Mario.
Enggak
lama kemudian, hujan pun turun. Aku dan Kak Mario pun segera mencari tempat
berteduh.
“
Haduh, bhashah shemuah ( haduh, basah semua ) ” Seruku. Tiba – tiba Kak Mario
memakaikan jaketnya padaku.
“
Biar gak dingin ” Seru Kak Mario tersenyum.
“
Therhus, khakag phakeg apha ? ( Terus, Kakak pakai apa? ) ” tanyaku.
“
Udah gak usah di pikirin ” Kata Kak Mario tersenyum.
Hari
demi Hari, pertemananku dengan Kak Mario semakin erat. Kebetulan hari ini aku
pulang bareng Kak Mario. Ya, karena hari ini aku diantar Mama.
“
Udah, pulang bareng aku aja ” Seru Kak Mario
“
Aghu dhi jhemphut Mamagh kog kag ( aku di jemput Mama kok kak ) ” Kataku
tersenyum
“
Yaudah aku tungguin sampai Mama mu datang ” Kata Kak Mario.
1 Jam Kemudian.....
“
Mana Mama mu ? udah bareng aku aja ” Kata Kak Mario.
“
Ng... ng... ” Tanpa basa basi, Kak Mario langsung menyeretku ke tempat parkir,
dan menggonceng ku di sepedanya.
“
Udah ! cepet naik ! ” Seru Kak Mario.
Aku
pun hanya diam saja.
“
Loh ? ayo cepet naik ! ” Kata Kak Mario lagi.
Aku
pun segera naik sepeda Kak Mario.
“
Udah siap ? ” Tanya Kak Mario tertawa.
“
He’em ! ” Jawabku. Kak Mario pun menggayuh sepedanya dengan kencang.
“
Khag ! Phelhan – phelhan ! ( Kak ! Pelan – pelan ) ” Seru ku. Namun, Kak Mario
tetap menggayuh sepedanya dengan kencang.
“
Lhog Khag ? Jalhannya salagh ( Loh kak ? Jalannya salah ) ” Seruku
“
Aku mau mbawa kamu ketempat kesukaan ku. ” Kata Kak Mario. Kak Mario mengajak
ku ke Rel Kereta. Namun, disana sangat sepi dan indah.. banget !
“
kamu tau kenapa aku ngajak kamu ke sini ? ” Tanya Kak Mario. Aku hanya
menggeleng.
“
Aku suka sama Kamu ” Kata Kak Mario sambil menatapku dalam – dalam
“
Khenapha sukag Ahu ? Ahu khan Cacat ( kenapa suka aku ? Aku kan Cacat ? ”
Kataku sedih.
“
Kamu tu gak Cacat. Tapi Spesial ” Kata Kak Mario
“
Speshial ? ( Spesial ? ) ” Tanyaku.
“
Ya, Spesial. Spesial di mata aku ” Kata Kak Mario tersenyum.
“
Kamu mau kan, Jadi pacar aku ? ” Tanya Kak Mario sambil menggandeng tanganku
“
Emhang, khaho pacharan hahus peghangan tangan ? ( Emang, kalo pacaran harus
pegangan tangan ? ” Tanyaku.
“
Ya enggak lah. Mau nerima enggak ? Tanya Kak Mario.
“
Iyha ( iya ) ” Jawabku malu
***
Sesampainya
di rumah aku segera ganti baju. Setelah ganti baju, aku segera menghampiri
Nenek.
“
Nheg ? ( Nek ) ” Kataku
“
Eh Friska ? Udah pulang ? apa ? ” Kata Nenek
“
Nheg ? khaho Friska pacharhan boleh enggag ? ( Nek ? kalo Friska pacaran boleh
enggak ? ) ” tanyaku
“
Loh ? Tumben tanya gitu. Kenapa memangnya ? ” Tanya Nenek
“ Yha, ghag phapha ( Ya, gak papa ) ” Kataku.
“ Yha, ghag phapha ( Ya, gak papa ) ” Kataku.
“
Boleh aja Friska pacaran, asal gak boleh kelewatan ” Kata Nenek tersenyum.
“
Friska lagi suka sama Cowok ya ? ” Tanya
Nenek lagi.
“
Em... Iyha. Udhah phacharan Negh. ( Em... Iya. Udah pacaran Nek ) ” Jawabku.
“
Wah ? Masak ? berarti Friska sudah punya Cowok dong ! Siapa Cowok Friska ? ”
Kata Nenek.
“
Nhamanya Kagh Mhahio Nek. Dhia Shenioy ( Namanya kak Mario Nek. Dia Senior ) ”
Kataku tersenyum.
“
Bhenerhan Negh, Fhiskan ghag phapa phachahan ? ( Beneran Nek, Friska gak papa
Pacaran ? ) ” Tanyaku ganti.
“
Oh... Senior. Ya gak papa sayang asal itu tadi. Enggak boleh berlebihan.
Waktunya belajar ya belajar, Waktunya pacaran ya pacaran ” Kata Nenek
tersenyum.
“
Ship Negh ! ( Sip Nek ! ) ” Kataku mengangguk mantap.
***
Gak
terasa udah 10 Bulan aku pacaran dengan kak Mario. Setiap Istirahat, Kak
Marioselalu mengajakku ke Lapangan. Entah itu melihat Kak Mario bermain Sepak
Bola, atau hanya mengobrol saja.
“
Wah, Bulan depan udah Anniv 11 Bulan ya ! ” Seru Kak Mario. Aku hanya
mengangguk.
“
Di Anniv kita, Kamu mau apa ? ” Tanya Kak Mario lagi.
“
Em... gagh usha Kagh ( Em... gak usah kak ) ” Kataku
“
Ciyus tuh ? ” Tanya Kak Mario.
“
He’embh.. ( He’em ) ” Kataku.
“
Gak pengen barang sesuatu apa ? Atau Coklat gitu ? ” Tanya Kak Mario. Aku pun
hanya menggeleng.
“
Oh... ” Kata Kak Mario. Suasana pun menjadi hening. Aku dan Kak Mario pun Sama
– sama diam. Kami hanya melihat Teman – temanku bermain Sepak Bola. Ya memang,
setiap Anniv, Kak Mario selalu menanyakan apakah ada barang yang aku ingin atau
tidak.
Di
Anniv ke 5 dan 10, Kak Mario sudah membelikanku Novel. Karena aku suka membaca,
Kak Mario pun membelikan Novel. Tapi masalahnya, Bulan depan adalah bulan
kelulusan Kak Mario dan juga Annivku yang ke 11 Bulan. Ya, Kak Mario Lulus
dengan nilai terbaik. Sebenarnya aku sangat bangga, tapi karena bulan depan
adalah bulan kelulusan Kak Mario, aku jadi sangat sedih. Berarti. Aku sudah
tidak bisa bertemu Kak Mario lagi !!
“
Oh ya, Bulan depan adalah hari terakhir aku ketemu kamu, dan juga merayakan
Anniversary kita ” Kata Kak Mario lagi.
“
Kamu bener – bener gak mau sesuatu ? Gak ada Novel yang kamu pengen emangnya ?
Karena, nanti SMA, aku harus sekolah di deket rumah Nenek Di Solo tepatnya ”
Kata Kak Mario Sedih. Aku pun hanya diam saja.
“
Memang, ini berat untuk kita. Tapi, harus gi mana lagi ? Papa Mamaku, menyuruh
aku tinggal bersama Nenek. ” Kata Kak Mario.
“
Hhahus phindah yhag ? ( Harus pindah ya ? ) ” Tanyaku. Kak Mario hanya
megangguk
“
Khaho khejhadhiannyag kayagh ghinhi, khenapha ahu hayus therimha Khakag ?! ( Kalo kejadiannya kayak gini,
kenapa aku harus terima Kakak ?! ) ” Kataku.
“
Maaf, Aku gak bermaksud untuk ninggalin kamu. Ini bukan keputusan aku, tapi
Mama Papaku. Mau gak mau kita harus Pacaran jarak jauh. Kalo mau berhubungan ya
Sms atau Lewat Media Sosial. ” Kata Kak Mario.
“
Thaphig, Sholo ithu jaugh Kagh ! Nanthig, ahu gagh bhisa peghang thangan Kakagh
laghi, gagh bhisa pheluk Kakagh laghi saat ahu sedih ! Apha ahu hahus pheluk
Novhel darhi Kakagh itu ?! ( Tapi, Solo itu jauh Kak ! Nanti, aku gag bisa
pegang tangan Kakak lagi, gak bisa peluk Kakak lagi saat aku sedih ! Apa aku
harus peluk Novel dari Kakak itu ?! ) ” Seruku.
“
Maafin aku Fris ” Kata Kak Mario sedih.
***
Hari
ini adalah Annivku dan hari kelulusan Kak Mario. Aku melihat Kak Mario bersama
teman lakinya dengan memakai Jas. Kak Mario sangat tampan..... Sekali. Apalagi
dengan senyum manisnya itu.
“
Friska ! ” Seru Kak Mario mengangetkanku.
“
Happy Anniv yang ke 11 ya sayang. Semoga rasa Sayangku gak akan pernah hilang
ke kamu. Semoga aku akan selalu ingat kamu terus wakti di Solo. ” Kata Kak
Mario sambil memberiku sebuag Gelang. Aku pun menerimanya.
“
Yha Kagh. Hhappy Anniv yang ke 11. Smhogha, ahu selayu shayang Kakagh. Dhan
gagh lupha shama Kakagh ( Ya Kak. Happy Anniv yang ke 11. Semoga, aku selalu
Sayang Kakak. Dan gak lupa sama Kakak ) ” Kataku Tersenyum.
“
Coba pakai deh gelangnya. Aku dapat gelang ini dari Mama. Kata Mama, kalau
sepasang Kekasih pakai gelang ini, mereka akan langgeng, dan rasa sayang mereka
ke pasangan mereka gak akan pernah hilang. Hahaha, aku sih gak percaya. Tapi
dulu, Mama sama Papaku pakai ini ” Kata Kak Mario.
“
Wah kamu pakai gelang itu tambah Cantik ! ini gelangnya Couple sama aku. Ya
Itung – itung buat Kenang – kenangan. Siapatau apa kata Mamaku betul ” Kata Kak
Mario lagi.
“
Yagh, mhakasig Kagh ! ( Ya, makasih Kak ! ) ” Seruku memeluk Kak Mario. Ya,
hari ini hari aku bertemu dan memeluk Kak Mario untuk terakhir kalinya.
***
12 Tahun Kemudian....
“
Yha, hali ini saya akan temui client itu ” Kataku pada Asistentku. Ya, setelah
Lulus SMP, aku memutuskan mencari Sekolah Jurusan Tata Busana. Untuk mewujudkan
mimpiku dari SD, yaitu menjadi Desainer terkenal. Alhamdulillah, keterbatasanku
semakin berkurang. Selama 12 Tahun lah, aku belajar berbicara dengan jelas. Ya,
walaupun agak gak jelas, tapi aku bangga bisa berbicara normal seperti yang
lainnya. Di balik kekuranganku ini, aku bisa menunjukan pada semua orang, bahwa
selain aku punya kekurangan, aku juga punya kelebihan. Yaitu dengan menjadi
Desainer terkenal dan memasarkan hasil karyaku pada khalayak. Karena hari ini
ada Client, aku pun segera menuju lantai bawah untuk menemui Clientku.
“
Mhaaf, apakah bapak ini yang ingin menemui saya ? ” tanyaku pada sesorang Bapak
– bapak. Yang katanya, itu Clientku tadi.
“
Eh ? iya ” Kata Bapak itu menoleh kepadaku. Sepertinya aku kenal dengan orang
ini. Kuperhatikan wajahnya, kuperhatikan gerak geriknya.......
“
Kak Mario ! ” Seruku. Ternyata orang itu adalah Kak Mario.
“
Friska ! Ternyata sekarang kamu udah lancar ngomongnya ! ” Kata Kak Mario.
“
Kak Mario ngapain ke sini ? ” Tanyaku.
“
Aku sengaja datang ke sini ” Kata Kak Mario tersenyum.
“
Kak Mario masih tetap aja senyumnya ! Memangnya, tau dari mana alamat Kantorku
Kak ? ” Tanyaku.
“
Haha bisa aja. Tadi kebetulan aku mampir rumah mu. Untung aja, rumah mu masih
tetap di situ. Ya, aku tanya mama kamu aja ” Kata Kak Mario.
“
Hahahah, ayo duduk Kak. Oh ya, Kakak sekarang jadi apa nih ? ” Tanyaku.
“
Hahaha, Fotografer Fris. ” Jawab Kak Mario.
“
Wah, keren dong ! ” Kataku.
“
Iya, Friska tambah cantik ya ! Jadi Desainer pula ” Kata Kak Mario bangga.
“
Hehe, ini masih belum seberapa Kak. Maunya sih, aku mau bangun Butik Kak. Ya,
semoga aja ” Kataku.
“
Hehe, Support 100 % deh ! ” Kata Kak Mario.
“
Makasih Kak ” Kataku.
“
Oh ya, sudah Nikah belum ? ” Tanya Kak Mario tiba – tiba.
“
Hahaha, belum Kak. Kalau Kakak ? ” Tanyaku balik.
“
Maunya sih, Calon Istriku itu kamu. Haha ” Kata Kak Mario.
“
Haha, bisa aja ” Seruku tertawa.
“
Beneran loh, mau ya ? ” Tanya Kak Mario.
“
Hahaha, Serius tuh Kak ? Emang Kakak gak punya tunangan ? ” Tanyaku lagi.
“
Belum yang aku mau itu kamu ” Senyum Kak Mario.
Yap,
akhirnya Kak Mario melamarku. Dan akhirnya kami menikah dan hidup bahagia.
THE
END J
Gimana ? bagus gak gan ? :D Smoga cerpen ke-4 lebih bagus daripada ini ya ! Oke, goodbye ! See you next time ! ^^ {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar