Senin, 04 November 2013

Dibalik keterbatasan ku

Holaaa semua ! hari ini minCis seneng banget ! Soalnya cerpen ke-3 minCis udah bisa di post nih. khusus nya buat pembaca minCis yang udah gak sabar cerpen minCis :D Rencana nya sih, bulan November ini, minCis mau buat cerpen yang ke-4. Doa nya ya gannn... Smoga gak bosen nulis di tengah-tengah cerita :D
Udah penasaran kan ? langsung aja yuk, ke TE... KA.. PE...!!


Dibalik keterbatasan ku
By : Fairuz Bilqies f.p

“ Kriingg !! ” Bunyi bel Pulang sekolah Berbunyi.
Aku dan teman – teman pun berlarian keluar kelas. Tiba – tiba ada yang menjegalku. “ Duak ! ” aku pun terjatuh tepat di depan pintu kelasku dengan hidung yang mengeluarkan darah. Aku pun segera mendorong teman – teman ku yang melihat ku terjatuh. Bu Intan pun datang.
“ Ada apa ini ? Ya Tuhan, Friska kenapa hidungmu Nak ? ” tanya Bu Intan. Belum selesai aku menjawab, Bu Intan pun segera menyeret ku ke UKS.
“ Friska cerita sama Ibu, Kamu tadi kenapa ? Sampai – sampai hidung mu ‘ mimisan ’ ? ” Tanya Bu Intan .
“ Em.... shaya dhi jhenggal smwah teman – themhan bhu.......... ( Saya di jegal sama teman – teman bu ) ” Jawabku.
“ Lalu, kamu terjatuh sampai mimisan ? ” Tebak Bu Intan.
Aku pun hanya mengangguk lirih. Selesai mengobatiku, Bu Intan berseru.
“ Ya sudah, kamu langsung pulang ya ”. Aku pun segera meninggalkan UKS dan segera pulang.

***
Sesampai di rumah, aku segera berganti baju. Oh ya, kalian belum tau namaku ya ? Namaku Friska, aku duduk di bangku kelas 6 SD. Em, ya. Aku terlahir bisu sejak lahir. Aku terlahir karna hasil perzinaan mamaku. Waktu itu, Mama bekerja sebagai penyanyi Cafe. Lalu Mama melakukan perzinaan dengan seorang Pria. Aku menyebut orang itu Papa. Tapi sejak lahir sampai sekarang, aku belum pernah melihat sosok Papa. Yap, karna Mama dan Papa ku lah, aku terlahir. Teman – teman ku sering memanggil ku anak haram. Tapi aku tidak terlalu menghiraukan itu. Aku tau tentang kisah Mama dari Nenek. Ya, Nenek. Dari dulu, setiap Mama pergi bekerja, hanya Nenek lah yang mengajak ku bermain. Nenek juga yang mengajari ku menjadi orang sabar. Sabar menunggu Mama pulang, Sabar dengan Olokan – olokan teman – temanku, dan juga sabar dengan keterbatasanku. Nenek selalu berkata padaku “ Setiap manusia itu punya kelebihan & kekurangannya Sendiri – sendiri. Friska pasti punya kelebihan. Namun kelebihan itu masih tersembunyi ” Nenek selalu berkata begitu, Setiap teman – temanku mengolokku.
“ Friska, makan dulu Sayang ! ” Seru Nenek dari dapur. Aku segera berlari menuju dapur.
“ Mahan apa Nheg ? ( Makan apa Nek ) ” Tanyaku.
“ Kesukaan Friska, sayur Sop dan Nugget ” Seru Nenek sambil mengambilkan ku makan.
“ Tadi senang di Sekolah ? ” tanya Nenek.
“ Hem... ”
“ Lho ? Kenapa ? Di olok – olok lagi sama teman – teman ? ” Aku pun hanya mengangguk.
“ Nenek kan sudah bilang.... ” belum selesai Nenek bicara, aku langsung menyela.
“ Bherhapha khahi sih nhehheg bhilang kayag gini ? Friska capek ! Friska pengen khayag themhen – themhen ! ( Berapa kali sih Nenek bilang kayak gini ? Friska capek ! Friska pengen kayak teman – teman ) ” Seru ku menangis sambil berlari menuju kamar. Aku iri dengan teman – teman ku yang bisa hidup normal. Sedangkan aku ?! Tuhan ! kenapa kau menciptakan aku, bisu seperti ini ?!

***
“ Friska... Sayang... ” Kata Mama sambil membelai kepalaku. Namun, aku hanya diam saja.
“ Bangun yuk ! Makan malam dulu ” Seru Mama. Aku pun segera bangun tapi sambil memalingkan wajahku.
“Friska lagi bad mood ya ? Oh ya, Mama bawa kue tuh. Tapi di meja makan ” Kata Mama sambil keluar dari kamar ku. Aku pun segera mengikuti Mama.
“ Ini. Kalo bad moodnya udah ilang bilang mama ya ! ” Kata Mama. Aku pun segera mengambil kue yang ada di meja makan. Sebenarnya, aku merasa kasihan pada Mama. Karena, Mama selalu bekerja keras, berangkat pagi, dan pulang malam hanya untuk seupah uang. Dan seupah uang itu untuk membiayai semua keperluanku dan Mama. Karena merasa iba, aku pun segera memeluk Mama.
“ Friska ? kenapa tiba – tiba memeluk Mama ? ” tanya Mama.
“ Fliskha mhintha mhaaf yha magh.. Fliskha selalugh bhikhin Mamagh khechewha ( Friska minta maaf ya Ma. Friska selalu bikin Mama kecewa ) ” Seruku menangis.
“ Udah enggak usah merasa bersalah seperti itu. Ini semua salah Mama. Karna Mama, kamu begini. Andai Papamu tau, kamu sudah sebesar ini. Papa pasti bangga sama kamu nak. ” Kata Mama sambil memeluk ku.
Aku hanya mengangguk senang sambil menangis

***
Menit berganti menit, Jam berganti jam, Hari berganti hari, Minggu berganti minggu, Bulan berganti bulan.
Gak terasa hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan Ujian Nasional. Sejauh ini aku bisa menjawab soal dengan mudah. Kebetulan hari ini mata pelajaran yang di ujikan adalah IPA.
“ Kriingg.. !! Bel tanda ujian selesai berbunyi. Aku pun segera mengumpulkan LJK dan soalku pada pengawas Ujian, dan segera pulang. Tiba – tiba Tia, teman sebangku ku di kelas, menepuk pundak ku.
“ Friska, kamu nanti mau cari SMP mana ? ” Tanya Tia.
“ Hehe, endhak thau ( Hehe, enggak tau ) ” Seruku.
“ Yah, kayaknya tahun depan aku pindah deh. Harus ikut Papa ke Bandung ” Seru Tia terharu.
Iya, sejak duduk di bangku sekolah dasar, temanku hanya Tia. Dia sangat mengerti pada keterbatasan ku, Selalu mengajak ku bermain. Dia juga tidak pilih – pilih teman.
“ Hehe, Iyha aghu jugha bghal kanghen shama khamu ( Hehe, Iya, aku juga bakal kangen sama kamu ) ” Seru ku.
“ Semoga, nanti kita bisa satu sekolah lagi ya ” Seru Tia
Aku pun hanya mengangguk mantap.

***
Hari ini adalah hari Sabtu Setelah 1 Bulan menunggu hasil Ujian, hari ini lah hari pengumuman hasil Ujian. Ya, setelah bersenang – senang waktu rekreasi, hari ini lah hari yang menegangkan. Saking tegangnya, aku hanya menunggu hasil Ujian di rumah. Kemarin aku meminta Mama untuk mengambil hasil Ujian. Karna selama ini kalau ada acara – acara sekolah, Nenek lah yang selalu datang.
“ Assalamualaikum Mama pulang ” Seru Mama sambil menghampiri ku yang sedang menonton televisi di ruang Keluarga.
“ Friska, Selamat ya Sayang ! Nilai kamu bagus sekali. Mama bangga sama kamu ” Seru Mama seraya memberiku SKHU.
“ Yha Awoh ! Mamagh ( Ya Allah ! Mama ) ” Seruku menangis. Aku tidak menyangka angka 10 tertera di pelajaran Bahasa Indonesia dan Ipa. Sedangkan angka 9 tertera di pelajaran Matematika. Ya Tuhan danem ku 29,00 !! Tiba – tiba Nenek menghampiriku.
“ Wah, Cucu Nenek hebat ! Danemnya Sempurna ! ” Kata Nenek. Aku pun hanya tersenyum malu.
Esoknya, Aku dan Mama pun Pergi ke SMP Harapan 1. SMP itu sangat terkenal di Kota ku. SMP itu sangat di favoritkan oleh seluruh remaja di Kota ku. Hari ini, aku mencoba untuk mendaftar di SMP Harapan 1. Siapa tau bisa masuk.

***
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah. Yap, Alhamdulillah aku masuk di SMP Harapan 1. Hari ini adalah MOS. Setelah memakai seragam, aku segera sarapan. Karna takut telat aku sarapan dengan terburu – buru.
“ Pelan – pelan dong makannya. ” Seru Nenek.
Aku pun hanya mengangguk dan tertawa. Setelah sarapan, aku segera berangkat. Ternyata sampai sana, aku terlambat. Ya Tuhan, aku takut nanti di hukum sama Kakak – Kakak Osis, Tiba – tiba ada Kakak Osis yang sama – sama terlambat denganku. Aku sangat takut. Tapi Tiba – tiba.........
“ Telat juga ya Dek ? ” Tanya Kakak itu.
Aku pun hanya mengangguk.
“ Udah enggak usah takut. Aku gak seperti Kakak Osis yang lainnya kok ” Kata Kakak itu lagi.
“ Namaku Mario. Senior kelas 8. Kalo kamu ? ” Seru Kakak itu seraya mengulurkan tangannya. Aku pun segera membalas uluran tangan Kak Mario. Karena malu dengan keterbatasanku, aku hanya menulis namaku di sebuah kertas.
“ Oh Friska. Nama yang bagus. Oh ya, langsung masuk aja yuk ” Lanjut kak Mario. Aku pun segera mengikuti Kak Mario. Ternyata Kakak – Kakak di sini baik semua. Apalagi Kak Mario, udah baik, cakep lagi.

***
Gak terasa udah 1 Bulan Aku Sekolah disini. Keadaan disini jauh lebih baik daripada di SD dulu. Yah, mungkin mereka disini bisa memahami keterbatasanku. Tapi kabar buruknya, aku tidak satu Sekolah dengan Tia. Tia harus ikut Ayahnya ke Bandung. Namun begitu, kami selalu berkomunikasi di Media Sosial.
Pelajaran Bu Welda pun sudah berakhir. Sekarang waktunya istirahat. Aku pun segera membuka kotak makanku. Memang, dari SD Mama selalu membawakanku bekal. Kata Mama, Jajan di kantin belum tentu higienis. Karena bosan makan di kelas, aku pun memutuskan makan di luar kelas. Sambil melihat anak – anak bermain sepak bola, aku pun memakan bekalku. Ternyata Kak Mario juga ikut bermain sepak bola. Tiba – tiba Kak mario menghampiriku. Aku pun sangat deg – degan. Namun ternyata Kak Mario mengambil handuk dan minumnya.
Karena sangat kesal, aku pun segera menghabiskan sandwich ku.
“ Sendiri ya ? ” Seru Kak Mario tiba – tiba. Aku pun hanya mengangguk.
“ Oh... ” Kata Kak Mario tersenyum.
“ Khakg Mhahio mhau ? ( Kak Mario mau ? ) ” Tanya ku sambil menyodorkan Sandwich ku.
“ Enggak, makasih. Buat kamu aja ” Kata Kak Mario.
“ Oh ya, habis ini ada LDKS loh. Keep fighting ya ! ” Lanjut Kak Mario. Aku pun hanya mengangguk.
“ Udah cepetan di habisin Sandwichnya ! Nanti nangis loh ” Seru kak Mario tertawa. Aku pun juga ikut tertawa
“ Loh ? malah ikut ketawa ? udah cepetan Sandwichnya di habisin ” Kata Kak mario lagi. Aku pun segera menghabiskan Sandwich ku.
“ Kriiinnggg !! ”Bunyi bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku pun segera merapikan buku pelajaran ku. Karena hari ini adalah les Bahasa Inggris, aku pun sangat tergesa – gesa. Aku pun segera berlari ke tempat parkir, dan mengambil sepeda ku.
“ Yagh, bochor ( ya, bocor ) ”Seruku sambil menepuk dahiku. Aku pun segera menuntun sepedaku ke rumah dan izin tidak masuk les dulu.
“ Friska ! ” Seru seseorang di belakang ku. Aku segera menoleh ke belakang, ternyata itu Kak Mario !
“ Tumben nuntun ? Hosh... hosh... ” Seru Kak Mario kecapekan. Aku pun menunjuk ban sepedaku yang bocor .
“ Loh ? Kok bisa ? ” tanya Kak Mario
“ Enggagh thau ( Enggak tau ) ” Kataku.
“ Yaudah yuk di tambalin ” Kata Kak Mario.
Enggak lama kemudian, hujan pun turun. Aku dan Kak Mario pun segera mencari tempat berteduh.
“ Haduh, bhashah shemuah ( haduh, basah semua ) ” Seruku. Tiba – tiba Kak Mario memakaikan jaketnya padaku.
“ Biar gak dingin ” Seru Kak Mario tersenyum.
“ Therhus, khakag phakeg apha ? ( Terus, Kakak pakai apa? ) ” tanyaku.
“ Udah gak usah di pikirin ” Kata Kak Mario tersenyum.
Hari demi Hari, pertemananku dengan Kak Mario semakin erat. Kebetulan hari ini aku pulang bareng Kak Mario. Ya, karena hari ini aku diantar Mama.
“ Udah, pulang bareng aku aja ” Seru Kak Mario
“ Aghu dhi jhemphut Mamagh kog kag ( aku di jemput Mama kok kak ) ” Kataku tersenyum
“ Yaudah aku tungguin sampai Mama mu datang ” Kata Kak Mario.
1 Jam Kemudian.....
“ Mana Mama mu ? udah bareng aku aja ” Kata Kak Mario.
“ Ng... ng... ” Tanpa basa basi, Kak Mario langsung menyeretku ke tempat parkir, dan menggonceng ku di sepedanya.
“ Udah ! cepet naik ! ” Seru Kak Mario.
Aku pun hanya diam saja.
“ Loh ? ayo cepet naik ! ” Kata Kak Mario lagi.
Aku pun segera naik sepeda Kak Mario.
“ Udah siap ? ” Tanya Kak Mario tertawa.
“ He’em ! ” Jawabku. Kak Mario pun menggayuh sepedanya dengan kencang.
“ Khag ! Phelhan – phelhan ! ( Kak ! Pelan – pelan ) ” Seru ku. Namun, Kak Mario tetap menggayuh sepedanya dengan kencang.
“ Lhog Khag ? Jalhannya salagh ( Loh kak ? Jalannya salah ) ” Seruku
“ Aku mau mbawa kamu ketempat kesukaan ku. ” Kata Kak Mario. Kak Mario mengajak ku ke Rel Kereta. Namun, disana sangat sepi dan indah.. banget !
“ kamu tau kenapa aku ngajak kamu ke sini ? ” Tanya Kak Mario. Aku hanya menggeleng.
“ Aku suka sama Kamu ” Kata Kak Mario sambil menatapku dalam – dalam
“ Khenapha sukag Ahu ? Ahu khan Cacat ( kenapa suka aku ? Aku kan Cacat ? ” Kataku sedih.
“ Kamu tu gak Cacat. Tapi Spesial ” Kata Kak Mario
“ Speshial ? ( Spesial ? ) ” Tanyaku.
“ Ya, Spesial. Spesial di mata aku ” Kata Kak Mario tersenyum.
“ Kamu mau kan, Jadi pacar aku ? ” Tanya Kak Mario sambil menggandeng tanganku
“ Emhang, khaho pacharan hahus peghangan tangan ? ( Emang, kalo pacaran harus pegangan tangan ? ” Tanyaku.
“ Ya enggak lah. Mau nerima enggak ? Tanya Kak Mario.
“ Iyha ( iya ) ” Jawabku malu

***
Sesampainya di rumah aku segera ganti baju. Setelah ganti baju, aku segera menghampiri Nenek.
“ Nheg ? ( Nek ) ” Kataku
“ Eh Friska ? Udah pulang ? apa ? ” Kata Nenek
“ Nheg ? khaho Friska pacharhan boleh enggag ? ( Nek ? kalo Friska pacaran boleh enggak ? ) ” tanyaku
“ Loh ? Tumben tanya gitu. Kenapa memangnya ? ” Tanya Nenek
“ Yha, ghag phapha ( Ya, gak papa ) ” Kataku.
“ Boleh aja Friska pacaran, asal gak boleh kelewatan ” Kata Nenek tersenyum.
“ Friska  lagi suka sama Cowok ya ? ” Tanya Nenek lagi.
“ Em... Iyha. Udhah phacharan Negh. ( Em... Iya. Udah pacaran Nek ) ” Jawabku.
“ Wah ? Masak ? berarti Friska sudah punya Cowok dong ! Siapa Cowok Friska ? ” Kata Nenek.
“ Nhamanya Kagh Mhahio Nek. Dhia Shenioy ( Namanya kak Mario Nek. Dia Senior ) ” Kataku tersenyum.
“ Bhenerhan Negh, Fhiskan ghag phapa phachahan ? ( Beneran Nek, Friska gak papa Pacaran ? ) ” Tanyaku ganti.
“ Oh... Senior. Ya gak papa sayang asal itu tadi. Enggak boleh berlebihan. Waktunya belajar ya belajar, Waktunya pacaran ya pacaran ” Kata Nenek tersenyum.
“ Ship Negh ! ( Sip Nek ! ) ” Kataku mengangguk mantap.

***
Gak terasa udah 10 Bulan aku pacaran dengan kak Mario. Setiap Istirahat, Kak Marioselalu mengajakku ke Lapangan. Entah itu melihat Kak Mario bermain Sepak Bola, atau hanya mengobrol saja.
“ Wah, Bulan depan udah Anniv 11 Bulan ya ! ” Seru Kak Mario. Aku hanya mengangguk.
“ Di Anniv kita, Kamu mau apa ? ” Tanya Kak Mario lagi.
“ Em... gagh usha Kagh ( Em... gak usah kak ) ” Kataku
“ Ciyus tuh ? ” Tanya Kak Mario.
“ He’embh.. ( He’em ) ” Kataku.
“ Gak pengen barang sesuatu apa ? Atau Coklat gitu ? ” Tanya Kak Mario. Aku pun hanya menggeleng.
“ Oh... ” Kata Kak Mario. Suasana pun menjadi hening. Aku dan Kak Mario pun Sama – sama diam. Kami hanya melihat Teman – temanku bermain Sepak Bola. Ya memang, setiap Anniv, Kak Mario selalu menanyakan apakah ada barang yang aku ingin atau tidak.
Di Anniv ke 5 dan 10, Kak Mario sudah membelikanku Novel. Karena aku suka membaca, Kak Mario pun membelikan Novel. Tapi masalahnya, Bulan depan adalah bulan kelulusan Kak Mario dan juga Annivku yang ke 11 Bulan. Ya, Kak Mario Lulus dengan nilai terbaik. Sebenarnya aku sangat bangga, tapi karena bulan depan adalah bulan kelulusan Kak Mario, aku jadi sangat sedih. Berarti. Aku sudah tidak bisa bertemu Kak Mario lagi !!
“ Oh ya, Bulan depan adalah hari terakhir aku ketemu kamu, dan juga merayakan Anniversary kita ” Kata Kak Mario lagi.
“ Kamu bener – bener gak mau sesuatu ? Gak ada Novel yang kamu pengen emangnya ? Karena, nanti SMA, aku harus sekolah di deket rumah Nenek Di Solo tepatnya ” Kata Kak Mario Sedih. Aku pun hanya diam saja.
“ Memang, ini berat untuk kita. Tapi, harus gi mana lagi ? Papa Mamaku, menyuruh aku tinggal bersama Nenek. ” Kata Kak Mario.
“ Hhahus phindah yhag ? ( Harus pindah ya ? ) ” Tanyaku. Kak Mario hanya megangguk
“ Khaho khejhadhiannyag kayagh ghinhi, khenapha ahu hayus therimha  Khakag ?! ( Kalo kejadiannya kayak gini, kenapa aku harus terima Kakak ?! ) ” Kataku.
“ Maaf, Aku gak bermaksud untuk ninggalin kamu. Ini bukan keputusan aku, tapi Mama Papaku. Mau gak mau kita harus Pacaran jarak jauh. Kalo mau berhubungan ya Sms atau Lewat Media Sosial. ” Kata Kak Mario.
“ Thaphig, Sholo ithu jaugh Kagh ! Nanthig, ahu gagh bhisa peghang thangan Kakagh laghi, gagh bhisa pheluk Kakagh laghi saat ahu sedih ! Apha ahu hahus pheluk Novhel darhi Kakagh itu ?! ( Tapi, Solo itu jauh Kak ! Nanti, aku gag bisa pegang tangan Kakak lagi, gak bisa peluk Kakak lagi saat aku sedih ! Apa aku harus peluk Novel dari Kakak itu ?! ) ” Seruku.
“ Maafin aku Fris ” Kata Kak Mario sedih.

***
Hari ini adalah Annivku dan hari kelulusan Kak Mario. Aku melihat Kak Mario bersama teman lakinya dengan memakai Jas. Kak Mario sangat tampan..... Sekali. Apalagi dengan senyum manisnya itu.
“ Friska ! ” Seru Kak Mario mengangetkanku.
“ Happy Anniv yang ke 11 ya sayang. Semoga rasa Sayangku gak akan pernah hilang ke kamu. Semoga aku akan selalu ingat kamu terus wakti di Solo. ” Kata Kak Mario sambil memberiku sebuag Gelang. Aku pun menerimanya.
“ Yha Kagh. Hhappy Anniv yang ke 11. Smhogha, ahu selayu shayang Kakagh. Dhan gagh lupha shama Kakagh ( Ya Kak. Happy Anniv yang ke 11. Semoga, aku selalu Sayang Kakak. Dan gak lupa sama Kakak ) ” Kataku Tersenyum.
“ Coba pakai deh gelangnya. Aku dapat gelang ini dari Mama. Kata Mama, kalau sepasang Kekasih pakai gelang ini, mereka akan langgeng, dan rasa sayang mereka ke pasangan mereka gak akan pernah hilang. Hahaha, aku sih gak percaya. Tapi dulu, Mama sama Papaku pakai ini ” Kata Kak Mario.
“ Wah kamu pakai gelang itu tambah Cantik ! ini gelangnya Couple sama aku. Ya Itung – itung buat Kenang – kenangan. Siapatau apa kata Mamaku betul ” Kata Kak Mario lagi.
“ Yagh, mhakasig Kagh ! ( Ya, makasih Kak ! ) ” Seruku memeluk Kak Mario. Ya, hari ini hari aku bertemu dan memeluk Kak Mario untuk terakhir kalinya.

***
12 Tahun Kemudian....
“ Yha, hali ini saya akan temui client itu ” Kataku pada Asistentku. Ya, setelah Lulus SMP, aku memutuskan mencari Sekolah Jurusan Tata Busana. Untuk mewujudkan mimpiku dari SD, yaitu menjadi Desainer terkenal. Alhamdulillah, keterbatasanku semakin berkurang. Selama 12 Tahun lah, aku belajar berbicara dengan jelas. Ya, walaupun agak gak jelas, tapi aku bangga bisa berbicara normal seperti yang lainnya. Di balik kekuranganku ini, aku bisa menunjukan pada semua orang, bahwa selain aku punya kekurangan, aku juga punya kelebihan. Yaitu dengan menjadi Desainer terkenal dan memasarkan hasil karyaku pada khalayak. Karena hari ini ada Client, aku pun segera menuju lantai bawah untuk menemui Clientku.
“ Mhaaf, apakah bapak ini yang ingin menemui saya ? ” tanyaku pada sesorang Bapak – bapak. Yang katanya, itu Clientku tadi.
“ Eh ? iya ” Kata Bapak itu menoleh kepadaku. Sepertinya aku kenal dengan orang ini. Kuperhatikan wajahnya, kuperhatikan gerak geriknya.......
“ Kak Mario ! ” Seruku. Ternyata orang itu adalah Kak Mario.
“ Friska ! Ternyata sekarang kamu udah lancar ngomongnya ! ” Kata Kak Mario.
“ Kak Mario ngapain ke sini ? ” Tanyaku.
“ Aku sengaja datang ke sini ” Kata Kak Mario tersenyum.
“ Kak Mario masih tetap aja senyumnya ! Memangnya, tau dari mana alamat Kantorku Kak ? ” Tanyaku.
“ Haha bisa aja. Tadi kebetulan aku mampir rumah mu. Untung aja, rumah mu masih tetap di situ. Ya, aku tanya mama kamu aja ” Kata Kak Mario.
“ Hahahah, ayo duduk Kak. Oh ya, Kakak sekarang jadi apa nih ? ” Tanyaku.
“ Hahaha, Fotografer Fris. ” Jawab Kak Mario.
“ Wah, keren dong ! ” Kataku.
“ Iya, Friska tambah cantik ya ! Jadi Desainer pula ” Kata Kak Mario bangga.
“ Hehe, ini masih belum seberapa Kak. Maunya sih, aku mau bangun Butik Kak. Ya, semoga aja ” Kataku.
“ Hehe, Support 100 % deh ! ” Kata Kak Mario.
“ Makasih Kak ” Kataku.
“ Oh ya, sudah Nikah belum ? ” Tanya Kak Mario tiba – tiba.
“ Hahaha, belum Kak. Kalau Kakak ? ” Tanyaku balik.
“ Maunya sih, Calon Istriku itu kamu. Haha ” Kata Kak Mario.
“ Haha, bisa aja ” Seruku tertawa.
“ Beneran loh, mau ya ? ” Tanya Kak Mario.
“ Hahaha, Serius tuh Kak ? Emang Kakak gak punya tunangan ? ” Tanyaku lagi.
“ Belum yang aku mau itu kamu ” Senyum Kak Mario.

Yap, akhirnya Kak Mario melamarku. Dan akhirnya kami menikah dan hidup bahagia.


THE END J

Gimana ? bagus gak gan ? :D Smoga cerpen ke-4 lebih bagus daripada ini ya ! Oke, goodbye ! See you next time ! ^^ {}
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar